Pemandangan Udara Kota Jakarta (doc.pexels) |
Radarcenter.info, Jakarta – Memasuki penghujung tahun 2024, kondisi ekonomi nasional menunjukkan performa yang cukup stabil meskipun menghadapi tekanan dari situasi global. (16/12/2024)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,1 persen pada kuartal terakhir tahun ini, sejalan dengan target yang ditetapkan pemerintah.
Beberapa sektor utama, seperti industri pengolahan, pariwisata, dan teknologi digital, memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas ekonomi.
Sektor pariwisata, khususnya, mengalami lonjakan kunjungan wisatawan asing, terutama selama libur akhir tahun.
Di sisi lain, sektor teknologi digital semakin memperkokoh perannya sebagai pendorong ekonomi dengan peningkatan transaksi e-commerce sebesar 18 persen dibandingkan tahun lalu.
Namun, tantangan tetap ada. Inflasi yang dipicu oleh fluktuasi harga pangan global menjadi perhatian utama.
Pemerintah terus melakukan intervensi melalui operasi pasar dan kebijakan subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Selain itu, Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5 persen guna menjaga kestabilan nilai tukar rupiah dan menarik minat investasi asing.
Pakar ekonomi mengapresiasi langkah pemerintah dalam menjaga fundamental ekonomi tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
“Meskipun ada tekanan dari perlambatan ekonomi di negara-negara maju, Indonesia mampu memanfaatkan potensi domestik untuk mendorong pertumbuhan,” ujar Dwi Santoso, ekonom senior dari Universitas Indonesia.
Dengan adanya sinyal positif ini, optimisme terhadap prospek ekonomi 2025 semakin menguat.
Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program-program strategis, seperti pembangunan infrastruktur hijau dan pengembangan sumber daya manusia berbasis digital, guna memastikan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
(*Red/radarcenter)