RADARCenter, Beirut – Kabinet Israel dijadwalkan menggelar pertemuan pada Kamis (23/1) untuk membahas rencana mempertahankan posisi militer mereka di Lebanon Selatan.
Menurut laporan Channel 13 Israel yang dikutip Al Jazeera, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah mencari persetujuan dari Presiden AS, Donald Trump, untuk tetap menempatkan lima pos militer di wilayah tersebut.
Padahal, berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hizbullah pada November lalu, seluruh pasukan Israel diwajibkan mundur dari Lebanon paling lambat Minggu mendatang.
Sejak gencatan senjata berlaku, Hizbullah hanya melancarkan satu serangan simbolis terhadap pangkalan Israel, sementara serangan Israel ke wilayah Lebanon terus terjadi setiap hari, yang dianggap sebagai pelanggaran perjanjian.
Pihak Hizbullah menegaskan bahwa mereka masih memberi kesempatan bagi pemerintah Lebanon untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur diplomatik.
Namun, anggota biro politik Hizbullah, Ghaleb Abu Zeinab, memperingatkan bahwa jika Israel tidak menarik pasukannya hingga batas waktu yang ditentukan, situasi pada Senin mendatang akan berubah drastis.
Sumber Berita : Kumparan